Cari Dokter
myRSPIK
Tanya Kami
Bagikan :
ABVS

Perlu adanya deteksi dini payudara untuk mengetahui secara dini adanya penyakit pada payudara. Sejak dahulu dokter menyarankan para wanita untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap bulan. Beberapa pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk deteksi kanker atau tumor atau benjolan pada payudara adalah: Ultrasonografi (USG), mamografi,  Automatic Breast Volume Scanner (ABVS) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Masing- masing pemeriksaan  radiologi payudara memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada pemeriksaan payudara dengan alat Ultrasonografi (USG) 2D, sering kali ditemukan false negatif  atau kesalahan pada diagnosis apakah tumor jinak atau ganas.

Pada pemeriksaan mamografi tidak bisadilakukan pada payudara yang jaringannya masih padat seperti pada wanita usia muda (usia kurang dari 35 tahun), sebab pemeriksaan mamografi dilakukan dengan penekanan jaringan payudara menggunakan perangkat alat mamografi untuk mendapatkan citra atau gambar dengan kualitas optimal demi meningkatkan akurasi diagnosa. Pemeriksaan mamografidapat  menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan rasa sakit pada saat dilakukan pemeriksaan. Itulah sebabnya pemeriksaan mamografi ini menjadi masalahbagi sebagian besar perempuan dalam mendeteksi dini kanker payudara.

Pada pemeriksaan payudara dengan menggunakan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI ) bahkan terasa lebih nyaman bagi wanita, karena  pasien hanya perlu tidurterlentang diatas meja pemeriksaan MRI. Adapun  kelemahan  daripadapemeriksaan payudara dengan MRI adalah memerlukan biaya yang cukup mahal, waktu pemeriksaan cukup lama (minimal 15-20 menit)  dan merasa tidak nyaman dengan suara berisik pada alat MRI tersebut.

Dengan adanya kemajuan  ilmu  teknologi  yang canggih saat ini sudah alat untuk mendeteksi  tumor payudara terutama pada wanita dengan jaringan payudara yang padat. Pemeriksaannya relatif tanpa rasa sakit dan menggunakan modalitas Ultrasonografi (USG)  sehingga aman bagi semua orang, termasuk untuk ibu hamil.  Alat itu dikenal dengan  Automated Breast Volume Scanner (ABVS).

Automated Breast Volume Scanner (ABVS ) mulai  digunakan untuk pemeriksaan payudara di Indonisia pada tahun 2010. Alat ini dapat merekam gambar jaringan payudara secara tiga dimensi. Data yang telah terekam dapat dianalisais berulang-ulang. Gambar 3D itu dapat dibuat potongannya lapis demi lapis, paling tipis 0,5 mm, sehingga tumor ukuran kecil sekalipun dapat terdeteksi.

Disamping itu, ABVS juga dilengkapi dopller system yang bermanfaat untuk membedakan tumor jinak dan ganas melalui indikator tingkat kepadatan jaringan dan aliran darah arteri pada tumor. Pada umumnya tumor ganas memiliki aliran darah yang cukup banyak di sekitar jaringan tumor untuk memperbanyak nutrisi pada jaringan tumor ganas payudara tersebut.

ABVS memiliki beberapa kelebihan:

1. Rasa Nyaman, karena pasien diperiksa dengan posisi tidur yang lebih nyaman dengan tingkat penekanan yang dapat diatur sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.

2.  Rasa Aman, tanpa radiasi sinar X, karena menggunakan gelombang Ultrasonik 5-14 MHz yang aman bagi tubuh.

3.  Cepat, karena proses pemeriksaan payudara berlangsung 7-15 menit.

4. Akurat, karena hasil pemindaian berupa citra irisan tiga dimensi dari berbagai penampang sehingga memberikan data yang memadai untuk analisis dan diagnosis yang berkaitan dengan payudara.

5.  Detil, ketebalan irisan pemindaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan terkait kondisi pasien.

6.  Harga terjangkau, karena tidak semahal pemeriksaan MRI.

Dengan kelebihan itu, pemeriksaan ABVS juga dapat dilakukan pada  wanita muda dan ibu hamil.Namun untuk ibu hamil tidak disarankan untuk pemeriksaan ABVS karena berpengaruh terhadap hasil pemeriksaannya.

Tags :